Saya yakin pastinya anda sudah tidak asing lagi dengan istilah FOMO (Fear of Missing Out). Hal tersebut dikarenakan istilah FOMO seringkali menjadi percakapan anak muda di sosial media.
Meskipun istilah FOMO seringkali dilontarkan orang, namun ternyata masih ada sebagian orang yang salah mengartikan atau belum paham arti FOMO yang sesungguhnya. Lantas apa itu fomo? Berikut adalah ulasan lengkapnya.
Apa Itu FOMO?
FOMO (Fear of Missing Out) merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan kecemasan dan ketakutan yang timbul bahwa seseorang sedang melewatkan pengalaman, peluang, atau informasi penting yang sedang dinikmati oleh orang lain.
Dalam hal yang sederhana, istilah FOMO dapat diartikan sebagai perasaan khawatir ketinggalan sesuatu yang orang lain lakukan. FOMO sering kali dipicu oleh media sosial, di mana seseorang dapat melihat kehidupan, acara, atau kegiatan yang dilakukan oleh orang lain.
Perasaan FOMO dapat timbul akibat dari hal-hal yang sederhana maupun kompleks. Berikut ini adalah beberapa contoh FOMO:
- Ikut menonton konser yang sedang hype karena takut dianggap tidak bergaul.
- Membeli produk yang sebenarnya tidak dibutuhkan hanya karena orang lain membicarakannya di media sosial.
- Merasa harus selalu memeriksa ponsel agar tidak ketinggalan informasi penting.
- Menerima semua undangan acara sosial karena takut melewatkan momen seru atau perbincangan penting.
Dampak dari Fomo yang Perlu Diketahui
Setelah mengetahui apa itu FOMO, ternyata fenomena ini dapat memiliki berbagai dampak negatif yang memengaruhi aspek psikologis, emosional, dan sosial seseorang. Berikut adalah beberapa dampak utama dari FOMO:
1. Kesejahteraan Mental yang Menurun
FOMO sering kali dikaitkan dengan peningkatan kecemasan, stres, dan bahkan depresi. Ketika seseorang merasa tertinggal dari orang lain, mereka mungkin merasa tidak cukup baik atau kurang berharga, yang dapat merusak harga diri dan kesejahteraan mental secara keseluruhan.
2. Ketidakpuasan dan Iri Hati
FOMO dapat menyebabkan perasaan iri terhadap orang lain yang tampaknya menjalani kehidupan yang lebih baik atau lebih menarik. Perasaan ini sering kali muncul ketika melihat postingan di media sosial yang menampilkan momen-momen bahagia dari orang lain, seperti liburan, perayaan, atau pencapaian pribadi.
3. Produktivitas yang Menurun
Ketergantungan pada media sosial untuk tetap “terkoneksi” dan mengetahui apa yang sedang terjadi dapat mengganggu konsentrasi dan fokus. Orang yang mengalami FOMO mungkin merasa terdorong untuk terus memeriksa ponsel, sehingga dapat mengurangi produktivitas dalam pekerjaan.
4. Hubungan Sosial yang Terganggu
FOMO dapat mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain. Alih-alih menikmati momen saat ini bersama teman atau keluarga, mereka mungkin merasa terdistraksi oleh perasaan cemas bahwa mereka mungkin kehilangan sesuatu yang lebih baik di tempat lain. Hal ini dapat mengganggu kualitas hubungan sosial dan menyebabkan perasaan terisolasi.
5. Keputusan Impulsif
Perasaan takut ketinggalan bisa membuat seseorang mengambil keputusan yang tidak terencana atau impulsif, seperti menghabiskan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak diperlukan hanya untuk merasa “terhubung” atau ikut serta dalam suatu tren.
6. Penurunan Kualitas Tidur
FOMO sering kali menyebabkan orang terus-menerus memeriksa perangkat mereka bahkan hingga larut malam, yang pada akhirnya mengganggu pola tidur. Kurangnya tidur yang berkualitas dapat berkontribusi pada masalah kesehatan fisik dan mental jangka panjang.
Cara Mengatasi FOMO (Fear of Missing Out)
Perlu diketahui bahwa gejala FOMO bisa diatasi dengan usaha yang konsisten. Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi perasaan FOMO:
1. Bedakan antara “Keinginan” dan “Kebutuhan”
Banyak orang sulit membedakan keduanya. Kebutuhan adalah hal yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan tidak dapat diabaikan. Sebaliknya, keinginan adalah hasrat yang tidak terlalu berpengaruh jika tidak dipenuhi.
Dengan pemahaman ini, kamu dapat fokus pada apa yang benar-benar penting. Misalnya, kamu bisa memilih untuk membeli tiket konser penyanyi favoritmu, tetapi tidak perlu membeli tiket setiap konser hanya karena teman-temanmu pergi.
2. Ketinggalan Bukan Masalah Besar
Setelah memahami perbedaan antara keinginan dan kebutuhan, kamu dapat lebih mudah menentukan prioritas dan menikmati momen-momen nyata. Belajarlah untuk mengatakan “tidak” dan pahami bahwa melewatkan sesuatu bukanlah hal besar.
3. Kontrol Penggunaan Media Sosial
Media sosial dapat memperburuk FOMO, terutama jika kamu hanya melihat unggahan yang tampak sempurna tanpa ikut serta dalam kegiatan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mengatur penggunaan media sosial.
Kamu bisa mencoba istirahat dari media sosial, menghapus aplikasi untuk sementara, atau menggunakan aplikasi yang membantu melacak waktu online dan mengingatkanmu untuk beristirahat.
4. Fokus pada Pengalaman Baru
Jika kamu ingin memenuhi FOMO, pilihlah kegiatan yang memberi pengalaman dan perspektif baru, bukan hanya kegiatan yang biasa. Contohnya, cobalah pengalaman baru menikmati steak dengan cita rasa istimewa di Holycow.
Pastikan untuk mencoba steak Holycow yang asli di mana foundernya adalah Wynda Mardio. Karena restoran tersebut menawarkan berbagai hidangan daging berkualitas yang disajikan dengan bumbu khasnya tersendiri.
Akhir Kata
Demikianlah informasi menarik yang dapat dibagikan mengenai apa itu FOMO, dampak, dan cara untuk mengatasinya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk anda dan terima kasih banyak karena telah berkunjung.