STUDIMSAM.COM – Keberadaan pegunungan di Indonesia memang sudah terkenal dimana-mana. Selain pemandangannya yang indah, pegunungan di Indonesia juga terkenal dengan jalur pendakian yang ekstrim.
Tidak hanya para petualang dari dalam negeri saja yang datang kesana, tetapi banyak juga petualang yang dari mancanegara yang datang.
Gunung Dengan Jalur Pendakian Ekstrim dan Terjal di Indonesia
Gunung Arjuno
Gunung Arjuno terkenal dengan jalur pendakiannya yang menantang sehingga banyak dijumpai para pendaki. Menurut legenda nama Gunung Arjuno diambil dari sosok tokoh pewayangan Arjuna.
Gunung Arjuno terletak di perbatasan kota batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan, dengan ketinggian 3.399 mdpl.
Gunung Arjuno menjadi gunung tertinggi ke-3 di Jawa Timur setelah Gunung Sumeru dan Gunung Raung. Gunung ini mempunyai kemistisan di Alas Lali Jiwo yang menantang nyali para pendaki.
Terdapat 6 jalur pendakian Gunung Arjuno:
- Jalur pendakian Via Purwosari
- Jalur pendakian Via Lawang
- Jalur pendakian Via Batu
- Jalur pendakian Via Tretes
- Jalur pendakian Via Karang Ploso
- Jalur pendakian Via Sumberawan
Dari ke-6 jalur pendakian tersebut, Jalur pendakian Gunung Arjuno Via Lawang yang paling mengerikan. Dikawasan Jalur Via Lawang terdapat kawasan yang dipenuhi pohon cemara yang konon katanya kalau orang lewat sini maka akan lupa diri dan tersesat. Maka dari itu, kawasan pohon cemara ini disebut dengan Alas Lali Jiwo.
Gunung Raung
Gunung Raung adalah gunung yang sangat familier dikalangan pendaki. Gunung ini mempunyai jalur pendakian istimewa karena tergolong sulit.
Gunung Raung memiliki ketinggian 3.332 mdpl. Kawasan Gunung Raung termasuk dalam wilayah tiga kabupaten di wilayah Besuki, Jawa Timur, yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember.
Meskipun medan yang dilalui cukup ekstrim, Gunung Raung terkenal dengan keindahan pada puncaknya. Membuat banyak pendaki yang tidak menyurutkan niatnya untuk mendaki gunung ini.
ketika mendaki Gunung Raung, kamu harus membawa peralatan yang lengkap dan ekstra berhati-hati. Karena, pada titik awal perjalanan pendakian kamu akan disuguhi oleh jalur menanjak dan pada jalur menuju puncak pun sangat ekstrim karena, hanya berupa tebing dengan jurang di samping kanan dan kirinya.
Terdapat empat puncak pada Gunung Raung yaitu Puncak Bendera, Puncak 17, Puncak Tusuk Gigi, dan Puncak Sejati sebagai puncak yang tertinggi. Untuk akses pendakian menuju Gunung Raung bisa Via Kakibaru dan Via Sumber Wringin yang paling ramai dipilih pendaki.
Gunung Leuser
Gunung Leuser berada di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara yang memiliki ketinggian mencapai 3.478 mdpl.
Untuk bisa sampai dipuncak Gunung Leuser sangatlah sulit. Butuh waktu sekitar 16hari untuk naik dan turun. Track pendakian nya pun sangat terjal dan ekstrim, dengan dua pilihan jalur dari utara (Desa Kedah) dan jalur selatan.
Gunung Leuser memiliki tiga puncak, yakni Puncak Leuser, Puncak Loser, dan puncak Tanpa Nama sebagai puncak tertingginya.
Jalur pendakian Gunung Leuser dikelilingi oleh lebatnya hutan belantara dan masih banyak hewan-hewan buas yang selalu mengintai pendaki.
Dikutip dari @parapendaki menceritakan bahwa tiga tahun silam beberapa temanya pada saat mendaki Gunung Leuser sempat merasakan tegangnya didalam tenda ketika seekor harimau hutan lewat didalam tenda.
Gunung Latimojong
Gunung Latimojong terletak di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Gunung Latimojong termasuk kedalam tujuh puncak gunung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.430 mdpl.
Jalurnya yang terjal dan ekstrim membuat gunung ini masuk kedalam kategori gunung bermedan berat. Butuh tenaga dan kesabaran yang ekstra untuk mendaki gunung ini.
Untuk pendakian Gunung Latimojong bisa dimulai dari Desa Karangan, disini terdapat sungai cukup besar dengan air jernih yang mengalir. Gunung Latimojong mempunyai 7 puncak, Buntu Rante Mario sebagai puncak tertinggi kemudian disusul puncak-puncak lainya seperti Buntu Sinaji, Buntu Sikolong, Buntu Rante Kambola, Buntu Bajaja, dan Buntu Latimojong.
Baca juga: cara memilih sleeping bag yang bagus dan cocok untuk kamu
Gunung Binaiya
Gunung Binaiya terletak di pulau Seram da menjadi gunung tertinggi di Maluku yang memiliki ketinggian 3027 mdpl.
Untuk pendakian Binaiya memerlukan biaya yang mahal karena memerlukan perjalanan yang panjang.
Untuk mencapai titik awal pendakian tidaklah mudah, memerlukan biaya yang mahal dan perjalanan yang panjang. Dari Bandara Ambon kita harus menuju Pelabuhan Tuleuhu menggunakan angkot sewaan. Setelah itu harus menggunakan kapal cepat menuju Pelabuhan Amahai di kota Masohi-Pulau Seram. Kemudian, dari Kota Masohi lalu menuju titik awal pendakian yaitu Desa Piliana menggunakan mobil sewaan yang harganya tergantung kemampuan kamu dalam bernegosiasi.
Jarak titik awal pendakian dengan puncak Gunung Binaiya cukup jauh sekitar 20 KM. Pada jalur pendakian, kamu akan menyusuri sungai antar desa hingga melewati hutan dengan pohon-pohon raksasa dan berlumut.
Baca juga: Inilah Alasan Kenapa Tidak Disarankan Makan Mie Saat Mendaki Gunung
Bukit Raya
Gunung Raya atau Bukit Raya, yakni bukan gunung berapi dan masuk kedalam Taman Nasional Bukit Baka – Bukit Raya. Gunung Raya memiliki ketinggian 2.278 mdpl dan menjadi gunung dengan puncak tertinggi di Kalimantan.
Karena lokasinya yang terpencil, sehingga memerlukan waktu beberapa hari untuk sampai di titik awal pendakian dan membutuhkan biaya yang cukup banyak.
Meskipun hanya memiliki ketinggian 2000 mdpl, tapi jangan samakan dengan gunung Prau yang ada di Jawa Tengah. Jalur pendakian Bukit Raya berupa hutan hujan tropis yang rapat, lumut, semak-semak dan lembab. Banyak pohon yang tumbang jadi kamu harus siap-siap kerangka dan memanjat.
Gunung Jayawijaya
Pada awalnya gunung ini bernama puncak Cartenz. Hal ini, dilakukan untuk menghormati orang yang pertama kali menemukanya. Dia berasal dari Belanda, yakni Jan Cartenz pada tahun 1623.
Gunung Wijaya menjadi gunung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian puncaknya yang mencapai 4.884 mdpl. Di Indonesia hanya Gunung Wijaya yang masih terdapat salju di puncaknya sampai saat ini. Namun, dikabarkan lapisan salju akan hilang pada tahun 2022 menurut laporan BMKG yang diterbitkan tahun 2016. Hal ini, disebabkan oleh lapisan es salju yang semakin menipis.
Keganasan jalur pendakian menuju puncak Cartenz sudah tidak dapat diragukan lagi, bagi para pendaki untuk bisa mencapai puncak Cartenz adalah sebuah harapan, doa, dan impian. Pasalnya banyak korban jiwa yang gugur sebelum sampai puncak.
Jalur pendakian Gunung Wijaya sangatlah ekstrem faktor cuaca yang sering berubah, terjalnya Medan, dan faktor-faktor tekhnis lainya yang menyebabkan gagalnya para pendaki untuk menyelesaikan misinya. Maka, tidak heran jika Gunung Wijaya pantas dinobatkan sebagai gunung dengan jalur pendakian terekstrim di Indonesia.
Selain jalur pendakianya yang ekstrim, Gunung Jayawijaya dinobatkan sebagai pendakian dengan biaya termahal di dunia. Untuk mendaki Gunung Jayawijaya diperlukan biaya yang cukup banyak sekitar 18 juta. Kenapa bisa mahal? Hal ini disebabkan oleh sulitnya transportasi dan kurangnya penyedia paket pendakian. Lagi pula, penyedia layanan bukan orang Indonesia melainkan perusahaan di bidang travel asal New Zealand.
Baca juga: Tips Memilih Tenda, Jangan Sampai Salah Membeli Tenda
Demikianlah mengenai pendakian gunung dengan jalur pendakian terekstrem di Indonesia. Alangkah baiknya kita lebih berhati-hati ketika mendaki, dan mematuhi peraturan yang ada supaya selamat.